Penciptaan fragmentari Baturan Anggugat

Abstrak

Eksistensi bentuk fragmentari dalam ajang Pesta Kesenian Bali menampakan gejala grafik meningkat secara signifikan, baik dari pola garap, penggunaan properti, lighting, lakon, dekorasi, tata rias, tata busana, maupun unsur lain yang mendukung garapan. Materi ini mendapat kedudukan penting pada kelompok/tangkai Parade (Utsawa) Gong Kebyar Dewasa setiap tahunnya. Tidak hanya melibatkan penari dan penabuh, namun juga melibatkan dalang, gerong, dan juru tandak/sendon. Kesemua unsur tersebut dibutuhkan keharmonisan penampilan secara maksimal dengan proporsi yang tepat. Karya seni Baturan Anggugat bersumber dari prasasti Baturan 944 Saka. Fragmentari Baturan Anggugat menggunakan metode penciptaan karya seni dengan tahapan eksplorasi, improvisasi, dan forming. Baturan Anggugat adalah sebuah kisah heroik ketika jaman Bali kuna oleh masyarakat Baturan yang kini lebih dikenal dengan sebutan Desa Batuan.